Eagle Eye adalah salah satu film paling menarik yang gue tonton tahun ini. Mengangkat tema gila dengan visualisasi yang nggak kalah gila! A must seen one I must say.
Film yang diproduseri oleh Steven Spielberg ini mengangkat tema intelijen tingkat tinggi dengan dua tokoh utama. Jerry Shaw (Shia LaBeouf) hanyalah seorang teknisi disebuah “bengkel” reparasi mesin fotokopi di kota Chicago. Sementara di tempat lain Rachel Holloman (Michelle Monaghan) menikmati hidupnya sebagai single parent sekaligus pengacara.
Namun sebuah telepon misterius di suatu malam membuat hidup keduanya berubah diliputi rasa cemas dan ketakutan. Setelah dipertemukan telepon misterius itu mereka harus menjalani hidup selayaknya buronan. Kejar-kejaran seru dengan FBI membawa mereka pada sebuah kenyataan, kerja intelijen tingkat tinggi yang mencengangkan.
===
Secara tema boleh dibilang Eagle Eye bikin gue terkesima. Nggak kebayang kalo sampe teknologi intelijen seperti ARIA beneran kejadian. Ngebayangin hidup di negara dimana warga negaranya nggak diberi privasi barang sedikit. Ngerinya ini sangat mungkin terjadi di Amrik atau belahan dunia manapun yang sudah melek banget sama teknologi.
Secara visual, film ini bener2 manjain mata (penikmat film action). Adegan kejar-kejaran vs FBI gila, deh! Belum lagi kejar-kejaran dengan waktu di penghujung film. Kalo kata gue mah menguras emosi hehe.
Sementara secara penokohan Shia LeBeouf, Michelle Monaghan dan Billy Bob Thornton–tiga tokoh utamanya– lumayan juga. Shia dengan brewoknya kelihatan lebih dewasa dibandingkan terakhir ngliatnya di Disturbia atau Transformers. Billy Bob as an FBI agent? Ya udah pasti lebih oke lah dibandingkan peran jadi Presiden Amrik yang “mata keranjang” di Love Actually.
Sedikit aja kekurangan film ini yaitu ending-nya yang Hollywood banget, deh. Lumayan ngebetein. Kayak apa? Nonton sendiri deh karena Eagle Eye sekarang bisa ditemukan di Netflix. Yeay!